TIMES AUSTRALIA, JAKARTA – Sering merasakan pandangan kabur saat melihat objek dari kejauhan? Kemungkinan besar kondisi tersebut disebabkan oleh miopi, yang lebih dikenal dengan mata minus.
Apakah mata minus dapat disembuhkan atau hanya bisa dikendalikan? Bagaimana cara menjaga agar kondisi ini tidak semakin parah? Artikel ini akan mengupas penyebab, mitos yang beredar, dan cara yang tepat untuk mengendalikan mata minus.
Apa Itu Mata Minus?
Mata minus atau miopi adalah kondisi di mana bola mata terlalu panjang, sehingga cahaya yang masuk tidak jatuh tepat di retina, melainkan di depannya.
Hal ini menyebabkan objek yang jauh terlihat buram, sedangkan objek dekat tetap jelas. Penglihatan yang terganggu tentu dapat mengganggu berbagai aktivitas sehari-hari seperti berkendara, bekerja, atau belajar.
Penyebab Mata Minus
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi mata minus adalah:
- Terlalu lama menatap layar HP atau gadget
- Membaca dengan jarak terlalu dekat
- Kurangnya aktivitas di luar ruangan
- Faktor keturunan/genetik
Jika faktor-faktor tersebut dialami, kemungkinan besar mata minus bisa terjadi atau semakin parah.
Mitos dan Fakta tentang Mata Minus
1. Mitos 'Sering memakai kacamata akan membuat minus semakin bertambah'
Faktanya Kacamata yang sesuai justru membantu meringankan kerja mata dan mencegah kelelahan. Minus bertambah karena gaya hidup, bukan karena kacamata.
Tips Gunakan kacamata yang nyaman dan sesuai resep dokter.
2. Mitos 'Senam mata bisa menyembuhkan mata minus'
Faktanya Senam mata tidak terbukti efektif mengurangi miopi.
Tips Fokus pada pemeriksaan mata rutin dan saran dokter.
3. Mitos 'Menekan mata bisa memendekkan bola mata'
Faktanya Menekan mata dapat merusak penglihatan dengan meningkatkan tekanan di dalam mata.
Tips Hindari menekan mata.
4. Mitos 'Vitamin bisa menyembuhkan miopia'
Faktanya Tidak ada vitamin yang dapat menyembuhkan miopi, meskipun beberapa bermanfaat untuk kesehatan mata.
Tips Konsumsi vitamin sesuai dengan saran dokter.
5. Mitos 'Lensa kontak berbahaya untuk anak-anak'
Faktanya Lensa kontak aman untuk anak-anak usia 8–12 tahun jika digunakan dengan pengawasan yang tepat.
Tips Gunakan lensa kontak dengan pengawasan profesional.
Cara Mengendalikan Mata Minus
Meskipun miopi tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, ada langkah-langkah yang bisa membantu mengendalikan perkembangan mata minus:
1. Lebih Banyak Aktivitas di Luar Ruangan
Anak-anak yang bermain di luar selama minimal 2 jam sehari memiliki risiko lebih rendah terkena miopi. Sinar matahari membantu pertumbuhan mata yang sehat.
2. Jaga Jarak Pandang
Saat membaca atau menggunakan gadget, pastikan jarak pandang tidak terlalu dekat dan pencahayaan cukup.
3. Terapkan Aturan 20-20-20
Setiap 20 menit menatap layar, istirahatkan mata selama 20 detik dengan melihat objek sejauh 6 meter.
Risiko Mata Minus yang Perlu Diketahui
Jika tidak dikendalikan dengan baik, miopi dapat menyebabkan beberapa risiko:
- Gangguan penglihatan jangka panjang
- Penggunaan kacamata yang tidak sesuai yang dapat menyebabkan kelelahan mata
- Infeksi mata akibat penggunaan lensa kontak yang tidak dirawat dengan baik
Cara Aman Mengendalikan Mata Minus
Untuk menghindari risiko dan memperlambat perkembangan miopi, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Kunjungi dokter mata secara rutin
- Gunakan alat bantu penglihatan yang sesuai
- Terapkan pola hidup sehat dengan lebih banyak aktivitas di luar ruangan dan menjaga jarak pandang yang tepat
Apakah Mata Minus Bisa Disembuhkan?
Meskipun miopi tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, kondisi ini tetap bisa dikendalikan dengan gaya hidup sehat dan pemeriksaan mata yang rutin.
Jangan menunggu sampai kondisi semakin parah baru mencari solusi. Segera periksa kesehatan mata dan lakukan langkah pencegahan yang tepat.
Jika merasa gejala miopi semakin parah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kenali Penyebab Mata Minus, Juga Mitos dan Cara Tepat Mengendalikannya
Writer | : Marisa Andriana (Magang MBKM) |
Editor | : Ronny Wicaksono |