TIMES AUSTRALIA, JAKARTA – Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochammad Irfan Yusuf, bersama Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, melakukan kunjungan resmi ke Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta.

Kunjungan ini menjadi bagian dari evaluasi pelaksanaan haji 2025 sekaligus merintis persiapan awal untuk musim haji tahun 2026.

Dalam pertemuan yang berlangsung Rabu (tanggal sesuai), kedua pihak menegaskan komitmen untuk memperkuat sinergi antara Indonesia dan Arab Saudi dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.

"Kami bersepakat untuk menyusun strategi pelaksanaan haji 2026 sejak dini agar hasilnya bisa lebih optimal," ujar Gus Irfan.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dan pelayanan yang telah diberikan pemerintah Arab Saudi kepada jamaah haji asal Indonesia tahun ini.

Menurutnya, hubungan erat kedua negara sangat penting untuk memastikan jamaah mendapatkan pelayanan yang nyaman dan aman.

Untuk penyelenggaraan haji tahun depan, BP Haji akan mengambil alih tanggung jawab penuh. Sementara tahun ini, lembaga tersebut mendampingi Kementerian Agama sebagai bagian dari proses pembelajaran dan evaluasi menyeluruh.

Sementara itu, Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar, menekankan bahwa reformasi tata kelola penyelenggaraan ibadah haji akan berfokus pada transparansi, akuntabilitas, dan integritas.

“Presiden berkali-kali mengingatkan bahwa BP Haji harus menjadi lembaga yang menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dalam setiap proses pengelolaan ibadah haji,” katanya.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Bin Abdullah, menyambut baik dialog tersebut dan berharap agar penyelenggaraan haji di masa mendatang dapat berjalan lebih baik dan memberikan kenyamanan maksimal bagi jamaah.

Pertemuan ini sekaligus memperkuat kerja sama bilateral Indonesia–Arab Saudi di sektor pelayanan haji, dan menjadi fondasi awal bagi persiapan menyeluruh menuju pelaksanaan ibadah haji 2026 yang lebih berkualitas. (*)