TIMES AUSTRALIA, JAKARTA – Dhika, bocah penari pacu jalur mendadak viral. Itu karena gerakannya yang asik sehingga diikuti banyak orang. Bahkan pemain bola internasional hingga pembalap F1 pun turut mengikuti tren tersebut.
Semua bermula dari aksi Dhika, yang berdiri dan menari di ujung perahu saat balapan. Namanya Pacu Jalur, yang menjadi olahraga sekaligus tradisi dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.
Dhika dengan lincah dan penuh percaya diri menari sembari memberi semangat bagi para pendayung. Dhika menari menggunakan dua tangannya dengan gaya mengipas-ngipas itu kemudian disebut warganet sebagai 'aura farming'.
FOTO: media center Riau
Pacu jalur sebenarnya mirip dengan dayung, namun yang membedakan adanya penari cilik yang berada di ujung perahu. Tujuannya memang untuk memberikan semangat bagi pendayung supaya bisa lebih cepat mencapai garid finis. Dengan aksi penari pacu jalur itu, penonton pun terhibur.
Pacu jalur menggunakan perahu panjang yang berisi 40-60 orang. Mereka biasnaya disebut 'anak pacu'. Selain anak pacu, ada juga beberapa peran penting lain dalam perahu, seperti tukang tari (di depan perahu), tukang timba, tukang concang (komandan), tukang pinggang (juru mudi), dan tukang onjai (pemberi irama).
Dikutip dari kuansing.go.id, pacu jalur merupakan pesta rakyat yang sudah ada sejak abad ke-17 atau sekira tahun 1890. Pacu jalur digelar di sepanjang Sunagi Kuantan yang berlokasi di antara Kecamatan Huku Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti bagian hilir.
Jalur itu digunakan untuk mengangkut hasil bumi, mulai buah-buahan hingga tebu yang siap digiling.
Selain digunakan sebagai lalu lintas, di sungai itu juga dimanfaatkan untuk perayaan hari besar Islam dan kemerdekaan RI dengan mengerahkan perahu yang dihias dengan indah.
Bahkan pada zaman perjuangan, pacu jalur pernah digelar untuk memperingati ulang tahun Ratu Wilhelmina.
Pacu Jalur kini tak sekadar tradisi, hiburan dan wisata, namun menjadi lomba yang digelar setiap tahunnya, dan biasanya jelang Kemerdekaan RI.
Tahun 2014, pacu jalur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kemendikbudristek.
Seiring dengan kepopuleran Dhika yang menjadi aura farming yang mengangkat pacu jalur dikenal ke seluruh dunia, kini Malaysia mengklaim bahwa pacu jalur milik mereka.
Klaim yang dilakukan oleh pengguna media sosial asal Malaysia itu ditanggapi oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid. "Setiap peristiwa orang berhak saja klaim, karena kita negara serumpun. Asimilasi budaya itu pasti terjadi," ungkap Abdul Wahid dikutip Detik.
Namun ia menegaskan banyak bukti sejarah yang menunjukkan pacu jalur merupakan tradisi dan budaya asli Riau. "Kan bukti sejarah ada, ada ritual yang ini buykan sekadar soal pacu jalur saja, ada upacara, ada proses panjang sejak zaman nenek moyang," tegasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mengenal Pacu Jalur, Balap Perahu Tradisional Riau yang Viral
Writer | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |