TIMES AUSTRALIA, JAKARTA – Bagi Iwan Fals, kemerdekaan bukan hanya soal sejarah dan upacara, tetapi tentang membuka ruang selebar-lebarnya bagi para pelaku seni untuk berkarya dan terus menyalakan kreativitas.
Musisi legendaris ini memandang kebebasan sebagai energi yang mendorong tumbuhnya ide, imajinasi, dan kreasi—khususnya di bidang seni dan budaya.
“Semakin banyak kreator, semakin kreatif. Mungkin itu yang bisa dimaknai dari kemerdekaan,” ujar Iwan seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (7/8/2025).
Menurut pemilik nama asli Virgiawan Listanto ini, Indonesia punya kekayaan yang tak habis digali. Dari cerita rakyat yang hidup dari Sabang sampai Merauke, hingga tokoh-tokoh komik klasik seperti Jaka Sembung, Panji Tengkorak, atau Gareng dan Petruk—semuanya adalah bahan bakar kreativitas yang bisa dikembangkan ke berbagai bentuk karya seni, termasuk film dan animasi.
Ia mencontohkan, satu produksi film animasi Panji Tengkorak saja bisa melibatkan hingga 250 kreator. Artinya, ketika sebuah karya budaya lokal diangkat secara serius, dampaknya tak hanya menghidupkan warisan cerita lama, tetapi juga membuka lapangan kerja dan membangun industri kreatif yang kuat.
“Bakat itu banyak. Tinggal bagaimana ruangnya dibuka dan dikelola,” kata Iwan, yang sejak lama dikenal aktif menyuarakan berbagai isu sosial melalui musiknya, seperti pada pagu Omar Bakrie, Wakil Rakyat, Bento dan Bongkar ini.
Musisi kelahiran 3 September 1961 ini menekankan pentingnya dukungan negara dalam menciptakan ekosistem yang sehat bagi para seniman. Bukan hanya sekadar memberi kebebasan, tapi juga menghadirkan kebijakan yang berpihak pada pengembangan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing di tingkat global.
Bagi Iwan, kemerdekaan adalah sebuah tanggung jawab—tanggung jawab untuk menjadikan bangsa ini lebih maju melalui karya-karya yang membanggakan. Ia berharap semangat kemerdekaan bisa terus hidup melalui generasi kreator masa kini dan mendatang.
“Dengan ruang yang luas untuk berekspresi, makna kemerdekaan akan semakin terasa,” ujarnya, menutup perbincangan dengan nada optimis. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Iwan Fals: Kemerdekaan Adalah Ruang untuk Berkarya
Writer | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |